Pasar ikan Tsukiji merupakan bagian dari Tsukiji Wholesale Market, dimana dijual berbagai produk tangkapan laut, hasil perkebunan/pertanian, dan buah-buah segar. Untuk mencapainya, kita bisa menggunakan subway, dan berhenti di stasiun Tsukijishijo. Dari sana , dengan berjalan kaki hanya butuh 10 menit untuk mencapai lokasi. Saat memasuki pasar ini, kita harus ekstra hati-hati, dengan banyaknya kendaraan pengangkut yang berseliweran dengan kecepatan tinggi. Tapi karena pasar ikan [terutama tempat pelelangan ikan] hanya buka hingga sekitar jam 9 pagi, maka ada baiknya kita sampai disana pada pukul 6 pagi. Saat itu, pusat pelelangan ikan tuna [baik yang segar maupun yang dibekukan] sedang ramai-ramainya. Kita bisa melihat langsung bagaimana keunikan dan kesigapan mereka dalam melakukan transaksi pelelangan ikan yang besarnya bisa mencapai 300kg/ekor ini.
Di samping pasar ini ada deretan penjual makanan, diantaranya beberapa restoran sushi yang mungil. Sekali melayani, mereka hanya bisa menerima belasan pemesan saja. Karena itu, jangan kaget jika kita harus berdiri mengantri hingga 2 jam di depan pintu restoran ini. Saat mengantri itu, kita akan ditanya menu set mana yang akan kita pesan. Terdapat 2 set sushi yang ditawarkan, yaitu yang biasa [sekitar 2300 yen] atau “pilihan chef”[3000 yen lebih]. Set yang biasa terdapat 7 jenis sushi yang disajikan satu persatu. Rasanya sangat lezat. Mungkin berasal dari hasil tangkapan laut yang sangat segar, ditambah sebelumnya mengantri lama. Untuk menyantapnya hanya dibutuhkan waktu 20-30 menit, dan itu tak membuat kita kenyang. Tapi kenikmatan dan pengalaman yang kita rasakan cukup sesuai dengan harga menunya. Maka, jika kalian dating ke pasar ini, saya sarankan kalian mencoba salah satu dari restoran sushi yang ada. Sesuata yang tidak ada di pasar ikan kita, dengan rasa sushi yang jauh berbeda dari yang ada di Indonesia , bahkan di restoran sushi di bagian lain Tokyo sekalipun.
~~~~OOO~~~~
Don’t forget to coment and klik join this site…..!!!!!!!!!! XDD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar