Sabtu, 14 Januari 2012

Ryoan-ji Temple

Jika kalian ke Jepang dan berkesempatan singgah di kota Kyoto, kuil Ryoan-ji yang terletak di Barat Laut Kyoto adalah suatu kuil yang unik untuk dikunjungi. Karena meskipun Kyoto memiliki sekitar 2.000 buah kuil [Budha dan Shinto], namun kuil Ryoan-ji menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari kuil-kuil lainnya.

Dibangun pada tahin 1450, kuil ini awalnya merupakan bangunan  milik Gubernur Jendral Hosokawa Katsumoto, yang kemudian menempatkan pendeta Gensho Giten dari kuil Myoshinji menjadi pendeta kepala kuil Budha Zen ini.

Secara umum, kuil Roan-ji terkenal karena keberadaan “taman batu”-nya, yang disebut karesansui [dry landscape]. Taman berukuran 30 x 10m ini mungkin bagi banyak orang terlihat sangat biasa, malah cenderung membosankan. Bayangkan saja, jika biasanya taman di Jepang memiliki penataan yang sangat baik, kombinasi antara rumput, pohon dan batuan, maka karesansui justru hanya terdiri dari kerikil putih dan 15 bongkah batu saja!

Bahkan dulu pun orang Jepang tak menaruh perhatian besar pad ataman ini. Sampai kemudian seorang peniliti dan fotografer Eropa memotret taman yang dianggapnya sangat unik ini, lalu memperkenalkannya di Eropa. Tak lama kemudian banyak orang Eropa yang dating ke Kyoto khusus  untuk menikmati sendiri keunikan taman ini. Bahkan konon Ratu Elizabeth sendiri pernah meminta untuk bisa berkunjung ke kuil ini pada lawatan kenegaraan beliau ke negeri Jpenag.

Dan memang, desain yang sangat sederhana dari taman ini memiliki makna yang dalam. Ini merupakan perwujudan nyata dari semangat Zen. Setiap orang yang mengambil waktu untuk menikmati taman ini secara hikmat, bakal mendapatkan ketenangan jiwa dalam imajainasi yang berbeda-beda.

Dua dinding yang mengelilingi bagian depan dan samping kanan taman ini dilapisi dengan tanah liatyang telah dicampur minyak mendidih. Maka, seiring waktu, dinding tersebut membentuk pola yang unik dan tak beraturan akibat pengaruh minyak yang meresap keluar. Taman yang bernilai filosofi tinggi ini diciptakan oleh seniman bernama Soami, yang emninggal pada tahun 1525.

Saat menikmati taman ini, kita disarankan untuk mengambil waktu sekitar 15 menit untuk duduk diam dan menatap hamparan kerikil putih serta batu-batu itu sambil menenangkan diri. Kita bisan duduk di anak tangga kayu yang berada di hadapan taman ini. Dengan cara seperti ini, kita bisa menemukan ketenangan jiwa sesuai ajaran Zen. Setelah itu, cobalah untuk menghitung jumlah bongkahan batu yang terdapat dalam taman ini. Jika kalian bisa menghitung hingga 15 buah batu, maka kalian dianggap telah mengalami suatu keberuntungan yang besar. Anda mungkin diberkati oleh sang Budha.

Mengapa demikian? Karena pada dasarnya, sangat langka orang yang duduk menikmati taman ini bisa menhitung ke-15 batu yang ada diantara hamparan kerikil putih tersebut. Batu-batu ini disusun sedemikian rupa, sehingga hampir dari semua sudut pandang [kecuali dari atas lokasi], hanya akan nampak 14 buah batu saja. Namun sesungguhnya, ada 1 posisi tertentu dimana kita masih bisa melihat batu ke-15 ini. Dan karena posisi melihat sambil duduk dari depan ini sangat spesifik, maka mungkin sangat sulit bagi kita jika ingin menemukannya secara sengaja.

Ternyata hal ini dibuat sesuai filosfi Zen, bahwa sepandai apapun manusia, dan menganggap dirinya bisa mengetahui segala sesuatu, saat kita melihat taman ini, akan disadarkan bahwa kita tetap memiliki keterbatasan. Dan hanya orang yang diberkati oleh Sang Khalik, serta Sang Khalik itu sendiri yang bisa mengerti segala hal di dunia ini.

Selain taman ini, secara keseluruhan komplek kuil ini tertata asri. Dilingkupi oleh pohon-pohon yang lebat, taman yang hijau, dan bangunan kuil yang terawat apik. Tak heran jika Ryoan-ji ini menjadi salah satu bagian dari Historic Monuments of Ancient Kyoto, yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Word Heritage Site [Situs Pusaka Dunia]. Letak kuil ini yang berada di bagian Selatan gunung Kinugasa menyebabkan Ryoan-ji memiliki pemandangan yang indah sepanjang musim. Berwarna-warni saat musim semi, disominasi warna merah dan kuning pada musim gugur, serta pemandangan luar biasa saat diselubungi salju musim dingin.

Di area kuil ini, juga terdapat “ruang teh” Zoroku, yang dibangun dengan Kishuza, seorang ahli upacara minum teh pada abad 17. Zoroku sendiri berarti “menyembunyikan 6 bagian” [kepala, ekor, dan 4 kaki] yang merupakan perlambang kura-kura atau Genbu, dewa penjaga arah angin Utara dalam tradisi Jepang. Sayangnya, ruang minum the ini sudah tidak dibuka untu umum lagi. Kita cukup beruntung jika bisa melihat bagian ini dari arah tamannya. Di bagian dari taman menuju ruang minum teh ini juga terdapat sebuah batu yang unik berbentuk uang logam kuno Jepang. Ini sebenarnya merupakan tsukubai, wadah air untuk membasuh tangan dan muka kita guna membersihkan diri sebelum mengikuti upacara minum teh. Di ke-4 pinggiran “koin“ tersebut terdapat 4 buah huruf kanji, yang memiliki arti “Saya belajar untuk menerima /dicukupkan dengan apa yang ada”. Inipun merupakan bagian filosofi Zen, bahwa seseorang yang bisa merasa dicukupkan adalah seorang yang kaya secara spiritual. Sedangkan mereka yang tak pernah merasa cukup, meskipun ia memiliki banyak harta, sesungguhnya ia miskin secara spiritual.

Selain itu, kita juga bisa melihat sebuah kolam indah yang dibuat sejak abad 12. Kolam Kyoyochi ini kerap dihiasi kelopak daun teratai pada permukaannya. Hingga beberapa tahun silam, terdapat banyak bebek Mandarin yang menghuni kola mini. Hal yang membuat Ryoan-ji pada masa itu dikenal dengan sebutan Oshidori-dera [Temple of Mandarin ducks]. Namun saat ini hal itu sudah tak bisa kita lihat lagi. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita lihat dari kota Kyoto. Sebagai kota yang pernah menjadi ibukota negeri Jepang [dari periode Heian hingga Edo], Kyoto memiliki banyak peninggalan budaya tradisional yang sangat indah. Kota ini juga dikenal dengan produk kue [cake] yang memiliki rasa dan tampilan sama baiknya. Bahkan sushi di Kyoto pun memiliki cirri khas sendiri, berbeda dari wilayah lain di Jepang.

Dan dengan sekitar 2.000 buah kuil yang ada, kita harus memiliki waktu berhari-hari hanya untuk mengunjungi kuil-kuil bernilai seni dan histories tinggi ini. Namun jika kalian ingin melihat bebrapa di antaranya, maka ada 4 kuil yang layak kalian utamakan, yaitu Kiyomizu-dera, Kinkaku-ji, Ginkaku-ji dan tentu saja Ryoan-ji ini. Dan pastika kalian menjadi salah seorang yang bisa menikmati keindahan bangunan bersejarah dari Kyoto masa lalu.

~~~~OOO~~~~
Don’t forget to coment and klik join this site….!!!!! XDD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar